Saya bangun agak siang, sekitar setengah delapan. Tadi malam saya memang tidur dini hari karena sibuk bercengkaram dengan Rifan dan Zaki ketika melay out Nuansa 126. Saya juga browsing beberapa lama dengan laptop Rifan.
Saat bangun ada dua kekhawatiran yang langsung menyergap. Pertama, saya tida sholat Shubung dan berarti melanggar komitmen saya untuk lebih dekat dengan Tuhan. Kedua, karena menjadi PU BP2M saya khawatir karir kepenulisan, baik sebagai cerpenis, novelis, maupun eseis saya terancam karena disubukan dengan urusan organisasi.
Belum sempurna saya membuka mata saya menyambar Kompas dan Tempo yang sudah tersaji di depan. Saya langung melihat kolom Forum Kompas Jateng yang seskali tulisan saya dimuat di sana. Saya tidka berharap ada tulisan saya yang muncul, tapi berharap segera mendapatkan ide baru supaya lekas saya tulis. Ada beberapa hal yang ingin saya tulis tentang kebudayaan Jawa, bidang yang tekuni, tapi saya masih punya stok di gudang ide untuk menulis Sarjana Tanpa Skripsi dan Koperasi Mahasiswa menjawab tentangan CAFTA.
Dua tema itu sudah lama muncul tapi belum sempat saya rampungkan. Semoga nanti segera saya tulis dana saya kirim ke Suara Merdeka. Karir kepenulisan saya benar-benar terancam.
Rumah BP2M, 19 januari 2010
Thursday, 21 January 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
setiap tapak melangkah, berarti di sana terdapat pelajaran bagi kita.
ReplyDeletetatkala datang suatu tugas, adalah bukti seberapa besar diri ini bermanfaat bagi kehidupannya.
ketika rasa keberhasilan itu menggantung pada keyakinan kita, maka keberhasilan itulah yang akan muncul sebagai pemenangnya. sebaliknya, ketika kesusahan dan kekwawatiran membeban pada keyakinan kita, maka kesusahan itulah yang akan hadir sebagai juara di hadapan kita.
jika ingin bebas dari segala tugas yang mengikat diri, maka tindakan yang paling bijak adalah tidak memaki, mengeluh maupun meninggalkan tugas itu, melainkan bersegera menyelesaikannya.
begitulah hikmah yang bisa kudapatkan dari setiap perjalan. itulah kalimat bijak yang bisa kutetaskan dari setiap perenungan.tapi memang semua tak mudah untuk selalu bisa tepat kita laksanakan.sampai saat ini, aku pun terus belajar dalam menyerapi, meyakini, melakukan dari apa-apa yang aku dapat dan aku lahirkan.semoga kita terus bisa menjadi manusia yang peka terhadap segala sesuatu, untuk dapat bertindak, memberi manfaat bagi kehidupan ini.
salam kreatif dan selamat berjuang.
by: narita
Terima kasih Putri. Saran (Nasihat?) yang indah.
ReplyDeleteSemoga kekhawatiran saya tidak terbukti.
Saya merasa terlalu merugi akalu harus meninggalkan keasyikan menulis. Sungguh.
Semoga saya punya jalan yang lbih baik nanti.