Pertama, melalui tulisan ini saya ingin menyampikan permohonan maaf pada rekan saya Luciana PDHR. Dia reporter Nuansa asal CIacap yang menurut saya logatnya agak kebetawi-betawian. Fonem vokal yang ia ucapkan terdengar lebih ringan , tidak seperti orang Cilacap kebanyakan yang vokalnya mbeleketaket.
Luci kemarin saya minta mewakili saya ke Pelantikan Komandan Menwa. Sebab sore kemarin ketika saya sedang bercengkrama dengan KW, Mas Triyas, Zaki dan lainnya seorang rekan dari Menwa mengantarkan surat undangan. Kami sedang terlibat pembicaraan yang asyik sehingga tidak sempat membaca secara teliti kapan acara itu dilangsungkan.
Karena besok harus mengajar di YPI, saya tentu saja tidak bisa menghadiri acara tersebut. Apalagi besok pagi juga ada pelantikan pengurus KSR. Akhirnya saya putuskan, Fina mewakili saya ke KSR dan Luci saya minta ke Menwa. Saya pikir ini awal yang baik untuk menjaga silaturahmi antar UKM yang selama ini kurang terjalin.
Jumat siang, ketika saya pulang dari YPI Fina dan Luci duduk di depan televise. Tapi televise tidak menyala. Entah apa yang mereka bicarakan. Ketika saya menyalakan televise dan membuka bungkus makanan yang saya beli dari Bu Salma Fina tersenyum sambil berucap, “sampean perlu nganggo kacamata kayake Mas.”
Saya yang kurang ngeh, bertanya “Memang kenapa?” Luci, dengan nada ahak tinggi menjawab, pelantikan Menwa itu tanggal 30 Mas. Tadi saya sudah ke sana, nggak ada orang sama sekali.”
“Aduh. Blaik iki,” batinku.
Rumah BP2M, 22 Januari 2010
Friday, 22 January 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment